Kamis, 13 Juli 2017

Lately, introduction?!

Hi, folks!
Jadi disini aku cuma mau introducing myself yang super-duper telat. Yep, telat, karena aku udah disini sejak entah kapan tapi ngga pernah ngenalin diri ya. Gapapa, biar antimainstream gak kayak blogger lainnya yang bisa dipastikan first post-nya pastilah introducing HEHE. I'm not really sure y'all want to know me, but OKlah.

Lagi. Hi, folks!

You don't need to know my full name, cukup Annisa Sherina.
Orang apa atau asalnya darimana? Ini pertanyaan yang paling bingung buat aku jawab. Kenapa? Ya, bingung aja. Aku lahir di Samarinda, dari kedua orangtua yang berdarah Batak pun lahir di Medan, dan ya, aku besar di Sangatta *tolong jangan tanya Sangatta itu di mana ya*, yang kemudian kalo pulkam ke Jakarta. Jadi aku ini orang apa? INDONESIA xD

Sekarang usiaku 17 tahun, baru lulus SMA and soon to be 'mahasiswi teknik' in an university.
Yep, aku anak teknik nih, just not like the other girl yang kebanyakan pengen jadi dokter xD
Tujuanku bikin blog ini? Hm, PENGEN AJA.
Blog ini aku isi sama story-story dari fantasiku yang entah sukanya muncul tiba-tiba. Dan tiba-tibanya jarang sih, jadi ya gini nasib blognya, ada sarang laba-labanya karena kelamaan kosong kayak hati ... eits ga jadi nyebut deng tar baper :')

Actually, aku bukan tipe orang yang bisa nekunin 1 bidang aja, nge-blog misalnya, jadi ya jangan heran kalo aku pun suka muncul-hilang-muncul-hilang kayak DIA (ga deng wkwk).. Yep, aku tentunya punya kesibukan yang macem-macem di real life aku, so, maafkeun jika aku menghilang dari sini ya HEHE. Dan, kenapa aku manggil kalian 'folks' ? Hm, jawabannya sama kayak yang di atas tadi, PENGEN AJA HEHE.

Cause i'm a moody girl dan punya kesibukan sendiri, jadi maafkeun aku disini semauku dan karena ya emang pengen aja begitu, ngga ada maksud dan tujuan terselubung, cuma pengen usaha berbagi cerita yang semoga berdampak positif ataupun bisa bermanfaat buat kalian, entah itu sebagai hiburan atau pelajaran buat kalian. ya udah balik lagi, intinya sih ya cuma PENGEN AJA HEHE.

Cukup ya, kalo kalian pengen kenal lebih jauh y'all can send me an email or comment below :)

Selasa, 28 Februari 2017

Irrationality of LOVE.



  Masih ingat sama bungkus permen? Tentu nggak lah ya haha. Aku yakin, kamu nggak akan mungkin ngasih aku permen itu yang sebenarnya hanya bungkusnya yang kudapatkan, jika bukan temanku yang menggodamu. Bungkus itu memang bukan resmi pemberian darimu, hanya saja kekonyolanmu saat menjawab godaan itu membuatku tersipu. Hal kecil, namun dapat berdampak besar pada kehidupan seseorang.

  Hey, mau sampai kapan memendam rasa? Sampai kapan harus bertingkah seolah-olah aku tak pernah mengenalmu dan kamu hanyalah orang asing yang terus berlalu-lalang. By the way, soal bungkus permen, aku masih menyimpan bungkus itu di tas ranselku, begitu pula dengan perasaanku yang terbungkus rapi dalam hatiku. Aku masih menyimpannya sampai waktu yang entah kapan. 

  Terkadang aku berpikir, apakah segila itu aku padamu? Aku bukan seorang maniak, aku seorang yang tak acuh terhadap apapun, tanpa pengecualian termasuk dirimu. Hanya saja, tingkat kebahagiaanku bertambah satu level bila temanku menceritakan sesuatu tentangmu. Bukan karena aku baper, tapi entahlah. 

  Aku tak tahu sejak dan sampai kapankah rasa ini akan bertahan. Tapi, aku yakin kamu tahu tentang keberadaannya. Mungkin tidak detail, kecuali kamu seorang penguntit hati HAHA. Ngomong-ngomong tentang penguntit a.k.a stalker ku pikir aku adalah jagonya, ternyata tidak, mungkin kamu lebih ahli dariku. Mengapa aku berkata seperti itu? Mengapa? Dari pernyataan temanku yang begitu agresif dengan kita, ya kita, yang terus bercerita kepadaku tentangmu dan rasaku. Maafkan temanku yang begitu terobsesi dengan kita, katanya ia gemas dengan kisah kita yang kuanggap telah berakhir sebelum dimulai ini. Seseorang yang lebih agresif dibandingkan dengan kedua pemeran utama dalam kisah ini. Bukankah itu lucu? Kau mengetahuinya, tetapi seolah kau tidak tahu. Atau mungkin hanya aku yang menganggap begitu. Seperti katamu, “itu penasaranmu saja.” Kalimat itu terngiang, dan menari-menari cantik di pikiranku. Syukur aku masih punya pikiran, yang menandakan bahwa aku tidak sepenuhnya gila. Belum. Kamu memenuhi ruang yang tersisa, dan aku ingin meledakkannya dan memuntahkan laharnya dari kepalaku hingga aku dapat berpikir rasional. Cinta penuh dengan irrasionalitas.

Sabtu, 18 Februari 2017

CERPEN: Last Masterpiece

Intro: Hi, folks! Such a long time aku ngga nge-post disini ya ehehe. So here you go with my Indonesian assignment, yep, short story a.k.a cerpen xD. By the way, sorry ya aku ngga jago ngarang dan,waktu itu ngerjainnya udah dikejar-kejar waktu ehehe biasalah pelajar kan gitu kalo masih banyak waktu kerjaannya suka ditunda-tunda :'v jadi ya gini deh, happy reading guys! xD

Kamis, 05 Mei 2016

Dad's Lil' Princess

    Teringat, dulu setiap malam sebelum ia tidur, engkau selalu menceritakan dongeng “Si Kancil” yang tak pernah ia bosan mendengarnya. Ia yang selalu menangis didalam selimut jika diledek oleh abang-abangnya dengan sebutan ‘anak wak dollah’ yang dikenal sebagai orang gila Samarinda pada masa itu. Ia pula yang meminta dibelikan tongkat bidadari agar ia bisa menjadi putri. Dan engkaulah Raja baginya, seorang putri, karena engkau yang menjadikannya.
    Seiring waktu berjalan, sang Putri tak lagi merasa sebagai Putri, karena engkau sang Raja tak lagi menemaninya. Untuk sementara waktu putrimu besedih, namun ia segera bangkit.
Putri kecilmu nampaknya kini kuat tanpamu. Ia mampu menjalani hari-harinya dengan mandiri. Ia tak membutuhkan siapapun. Tapi, tahukah engkau? Sesungguhnya, putri kecilmu begitu rapuh, tak mampu menghadapi luka seorang diri. Putri kecilmu begitu dingin, bahkan hampir beku atau malah sudah menjadi batu, begitu keras, egois. Tiada lagi kehangatan dalam dirinya, karena ia tak lagi memilikimu yang membuatnya selalu membara. Ia tak lagi sama.
    Putri kecilmu selalu menutupi rasanya, ia tak mampu menampakkan semua perubahan emosinya. Putri kecilmu bagaikan pendusta, bermuka dua, bertingkah seolah-olah ia tegar, kuat dan tak memiliki masalah. Sungguh, itu semua bukan karena ia ingin. Ia hanya menutupi kesedihannya. Ia tak mau membuatmu kecewa karena memiliki putri yang cengeng dan manja. Ia ingin engkau bangga padanya karena ia mampu menghadapi dunia yang begitu menyeramkan jika tanpamu disini. Dan ia tak mengerti untuk apa dan untuk siapa hidupnya sekarang ini.
    Putri kecilmu yang manja, kini tumbuh menjadi seorang gadis dewasa. Tapi sayang, ia tumbuh tak sesempurna jika denganmu. Dan inilah aku, putri kecilmu. Ia membutuhkanmu. Aku membutuhkanmu.
    Putri kecilmu merindukanmu, Pa. Waktu kita terlalu singkat, 12 tahun. Andai aku tahu kesempatanku ‘tuk bersamamu sesingkat itu, maka akan kumanfaatkan waktu itu sebaik-baiknya. Kadang aku berpikir, mengapa Tuhan tak memberiku waktu lebih lama untuk bersamamu? Mengapa Tuhan tak mengizinkanku membuatmu bahagia terlebih dahulu? Mengapa Tuhan tak adil padaku? Namun aku yakin, itu semua karena Tuhan sayang pada Papa. Tuhan tak ingin melihat Papa menderita lebih lama, ditambah lagi menderita karena putri kecilnya yang selalu merengek manja jika keinginannya belum terkabulkan. Dan aku yakin, Tuhan ingin melihat aku, putri kecil Papa tumbuh menjadi wanita yang kuat meski sayapnya telah dipatahkan.